Saturday 3 August 2019
🍒 Muslimah Tidak Perlu Berbisnis 🍒
Berbicara soal muslimah berbisnis, saya jadi teringat obrolan bersama seorang teman yang beranggapan bahwa muslimah tidak perlu memikirkan bagaimana cara mencari nafkah.
Menurutnya, wanita hanya bertanggung jawab pada pertumbuhan anak-anak dan menyelesaikan urusan rumah tangga saja. Sedangkan untuk mencari nafkah merupakan tugas pokok suami.
Sebenarnya saya sendiri kurang setuju, meski tidak menyalahkan juga dengan pendapat bahwa tugas utama seorang muslimah adalah menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.
Sekarang ini kehidupan sangat dinamis, bagaimana kehidupan kita kelak juga tidak bisa ditebak.
Ada sebuah rumah tangga yang tadinya adem ayem tiba-tiba mendapatkan masalah besar hingga harus kehilangan harta bendanya.
Ada pasangan suami istri yang kelihatannya hidup sehat dan bahagia tanpa diduga, sang suami yang menjadi tulang punggung keluarga meninggal tanpa sakit lebih dulu.
Ada lagi seorang suami yang sudah punya jabatan tinggi di sebuah instansi diberhentikan kerja karena perusahaan tempatnya bekerja mengalami colaps.
Tidak ada yang bisa tahu kemana Allah akan membawa takdir kita, meski masa depan sudah kita rencanakan dengan baik. Bukan berarti kita suudzon sama Allah ya Mak, enggak sama sekali karena semua yang sudah ditakdirkanNya, pasti itulah yang terbaik untuk kita.
Menurut saya, alangkah lebih baik kalo kita bisa melakukan antisipasi. Bukan bermaksud untuk menyalahi kodrat dengan melupakan kewajiban sebagai muslimah, akan ada banyak sekali sisi positif jika muslimah juga mulai membangun bisnisnya.
Muslimah yang berbisnis secara tidak langsung akan membantu perekonomian keluarga. Meski suami sudah mempunyai penghasilan tinggi, setidaknya bisa menambah tabungan keluarga yang bisa digunakan saat berada dalam kondisi terdesak.
Kedua muslimah yang mau berbisnis akan terbuka wawasannya. Bisnis memaksa pelakunya untuk lebih banyak bertemu dengan orang baru, mempelajari hal-hal baru, tentunya akan mendapatkan pengalaman baru juga. Secara tidak langsung semakin besar bisnis seorang muslimah maka akan semakin luas pula wawasannya.
Pernah mendengar nggak sih Mak, ada muslimah yang menjadi tulang punggung keluarga? Kira-kira kenapa begitu Mak?
Seperti yang diulas di atas tadi, kehidupan kita selalu dinamis, masa depan tidak pernah bisa ditebak. Bisa jadi ada muslimah yang suaminya meninggal dunia atau mengalami PHK sementara belum mendapatkan pekerjaan baru. Mau tidak mau, kita harus ikut bergerak untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga.
Tidak hanya itu, sebagai kebutuhan dasar, muslimah bisa membeli apa yang diinginkan tanpa harus meminta lebih dulu pada suami itu sebuah kebanggan Mak. Bukan karena suami tidak mampu menafkahi istri, lebih penting lagi sebagai penghargaan terhadap diri sendiri bahwa sebagai muslimah juga bisa mandiri.
Nah Mak, ada banyak sekali kan keuntungannya kalo kita mau berbisnis. Tentunya tanpa melupakan semua tugas dan kewajiban kita ya Mak. Ada banyak sekali kok profesi atau bisnis yang bisa Emak lakukan tanpa harus meninggalkan keluarga. Emak tinggal pilih aja sesuai passion.😉
Kenapa Emak sebaiknya memilih bisnis sesuai passion? Agar Emak tetap bisa semangat menyelesaikan semua tugas saat sedang down atau lelah. Jadikan bisnis untuk melengkapi kebahagiaan dan meraih surgamu, Mak.
#ceritagieska
#TheGreatMuslimah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
10 Rekomendasi Kampus S2 Bisnis Terbaik di Australia
Unspalsh : Fabian Mardi Australia merupakan salah satu negara yang perekonomiannya berkembang dengan pesat. Begitu pula dengan pendidikann...

-
Asuransi merupakan sebuah perjanjian antara penanggung dan tertanggung, dimana pihak tertanggung memiliki kewajiban untuk membayarka...
-
Film pendek berjudul Kamera Pengintai ini sempat membuat saya over thinking pada scene awal. Bagaimana tidak? Jika kita cermati dari judu...
-
Asuransi merupakan perjanjian dua belah pihak antara pihak tertanggung dengan pihak penanggung. Bedasarkan Undang-Undang No 40 Tahun 201...
No comments:
Post a Comment