Friday 14 April 2017

Perangkap

Dylan memperhatikan betul dari mana datangnya arah suara ledakan itu. Seperti suara ledakan bom yang sangat kencang sekali suaranya dari arah barat. Dylan mendekatkan handphone ke dekat telinganya sambil berkata : "Ibe berjalanlah ke arah timur sekitar 500 meter, aku berada di dalam gedung berwarna biru. Ada pintu besar dari sebelah barat, masuklah pelan-pelan. Aku berada diruangan no 3 dari pintu sebelah kiri." "Iya aku akan kesana. Sudah kubawakan apa yang kau minta." "Berhati-hatilah ada 2 orang yang menjaga di pintu itu." "Oke." suara di seberang sana menutup obrolan. Niobe setengah berlari menuju gedung yang dimaksud Dylan. Dia menggenggam sebuah pistol ditangan kanannya. Rambutnya yang panjang diikatnya di belakang agar tidak mengganggu penglihatannya. Badannya tegap memakai celana cargo dan t-shirt warna putih yang melekat pada tubuhnya, membuatnya terlihat maskulin untuk ukuran seorang wanita. Akhirnya sampai juga Niobe pada gedung yang dimaksud Dylan. Dia memasuki gedung dengan mengendap-endap. Terlihat sepi dari luar, pelan-pelan dia masuk ke dalam ruangan. Ada 2 orang yang menghadang dibalik pintu dan dapat dikalahkannya hanya dengan 3 langkah saja. Niobe meneruskan langkahnya, dan berhasil masuk ke dalam ruangan yang dimaksud Dylan. Ruangan itu agak gelap, tapi masih cukup terlihat dengan jelas ada orang disana. Dylan yang duduk di sebuah kursi tersenyum lebar melihat Niobe datang sambil bertepuk tangan. "Hebat Ibe, akhirnya sampai juga kamu disini. Inilah saat yang aku tunggu-tunggu..." Seorang pria bernafas berat berada di sampingnya. Moncong dingin pistol tepat berada di pelipis kirinya. Sejenak Niobe tak bisa berpikir atas apa yang sedang dihadapinya.

5 comments:

10 Tips Program Hamil Secara Alami Agar Cepat Hamil

Picture by Pexels-leah-newhouse   Umumnya, promil atau program hamil yang dilakukan pasangan suami istri dilakukan untuk memperbesar peluang...